Menghafal Al-Qur’an ialah salah satu karunia terbesar yang
di berikan bagi hamba-Nya, karena itu hanya orang-orang yang dipilih oleh-Nya lah
yang bisa melaksanakannya. Sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits :
“Sebaik-baik orang diantar kalian adalah orang yang
mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkanny.a” (HR. Bukhari).
Disebutkan dari Hadits yang lain. Dari Abi Umamah RA. Dia
berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda :
“Bacalah olehmu Al-Qur’an, sesungguhnya ia akan menjadi
pemberi syafa’at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya).” (HR. Muslim)
Siapa yang membaca Al-Qur’an, mempelajarinya, dan
mengamalkannya, maka akan dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat yang
cahayanya melebihi cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaikan dua jubbah
(kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Kemudian keduanya bertanya, “Mengapa kami diapakaikan jubbah
ini? ” Dijawab, “ Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari
Al-Qur’an.” (HR. Alhakim)
Salah satu keutamaan terbesar yang bisa dirasakan di dunia
ini adalah Al-Qur’an yang merupakan intisari dari segala jenis ilmu di dunia ini. Maka
tidak heran, apabila orang yang telah menyelesaikan hafalannya bisa dibilang
jauh lebih cepat paham ataupun mengerti dalam pelajaran apapun. Selanjutnya ada
banyak sekali cara-cara menghafal Al-Qur’an, diantaranya :
1. Menghafal yang dimulai dari halaman pertama setiap juznya,
misalnya halaman pertama dari juz 1, kemudian hal pertama dari juz 2 dan
seterusnya. Menghafal dengan cara ini adalah cara yang paling efektif, karena
otak kita akan menorganisir setiap halaman di setiap juznya dan mengelompokannya.
Cara ini juga menghindari jarang tersentuhnya bagian satu perempat akhir dari
setiap juz. Biasanya kita semangat pada awal murojaah ketika sampai setengah
halaman, biasanya kita sudah mulai tidak fokus dan akhirnya malas memurojaahnya,
insyaallah dengan cara ini hafalan dan murojaah lebih terorganisir.
2. Lebih disarankan memulainya dari juz-juz akhir 30, 29, 28
dan seterusnya, karena pada bagian juz-juz akhir potongan-potongan ayatnya lebih
pendek dan terkadang kalimatnya lebih sulit. Jadi apabila terorganisir dari
bagian yang lebih sulit, maka ketika sampai pada bagian depan, akan merasa
cukup mudah untuk proses menghafalnya. Apabila menghafal baris pertama kemudian
dilanjutkan ke baris kedua, sebelum lanjut baris ketiga, lebih baik diulang
kembali dari baris pertama, mungkin memang terlihat cukup sulit tapi insyaallah
hafalannya akan lebih kuat dan lancar.
3. Menghafal dengan cara mendengarkan guru membacakan ayat,
kemudian mengikutinya. Biasanya dipakai untuk orang-orang yang baru mulai
menghafal Al-Qur’an atau disebut juga (Talaqqi). Cara ini terlihat sangat
sederhana dan cukup memakan waktu, tetapi jangan salah, orang-orang yang
menghafal menggunakan dengan cara ini justru biasanya hafalan mereka akan
sangat kuat dengan dibandingkan dengan orang yang menggunakan kedua cara
diatas. Karena setiap individu sendiri berbeda ada baiknya memilih yang mana
yang cocok untuk dirinya sendiri atau menciptakan cara menghafal sendiri, dan
mungkin bisa dipadukan dengan mendengarkan murotal-murotal Al-Qur’an, karena
hafalan yang menggunakan telinga insyaallah akan bertahan lebih lama.
Untuk waktu terbaik ketika menghafal adalah waktu pagi, karena
ketika itu waktu ketika otak kita masih dalam keadaan fresh serta belum
memikirkan yang hal-hal lain, pada waktu tersebut ialah waktu terbaik. Dan
apabila merasa kalimat dalam Al-Qur’an itu
cukup sulit, mungkin bisa mencoba
membaca terjemahannya, insyaallah akan
merasa lebih mudah mengahafalnya, karena mengetahui mengenai alur ceritanya dan
mengerti akan artinya.
Serta kiat terbaik agar tidak cepat hilang dan tahan lama, sebaiknya
mengulang kembali semua hafalan satu pekan, pada hari terakhir di pekan
tersebut. Dan seminimal mungkin murojaah ¼ dari semua hafalan yang miliki. Jika merasa sangat sulit dalam
menghafal, jangan menyerah, karena pada bagian tersebutlah hafalan akan menjadi
paling kuat nantinya.